Skip to main content

Modifikasi Martabak, Gufron Meraup Untung Rp30 Juta/bulan


Hampir semua orang mengenal makanan yang namanya martabak. Selintas ketika mendengar nama makanan ini, akan terbayang sebuah lingkaran besar, terpotong-potong dan memiliki isi.

Pastinya bayangan itu akan buyar jika melihat martabak mavia. Muhammad Gufron adalah inisiatornya. Martabak dengan diameter 3,5 cm dilapisi rasa unik ini berhasil ia ciptakan 2011 silam. Bagaimana ceritanya?

"Idenya dulu begini. Saya terinspirasi dari (es krim) Magnum, ini sebenarnya saya bikin kayak gini ikut Magnum. Magnum kan di luarnya keras karena coklat dalamnya lembut. Kalau itu kan es krim, kalau ini martabak yang lembut isinya," jawab Gufron.

Ia mengaku sebagai pengagum sejati martabak. Pantas saja, meski masih menempuh studi di jurusan Perikanan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Gufron berani memulai usaha ini. "Jauh banget ya,tapi saya memang suka sama martabak," tandasnya.

Modal yang disiapkan kala itu sebesar Rp 17,5 juta. Percobaan pertama, Ia memproduksi martabak yang ukuran diameternya 8,5 cm namun dengan posisi terbuka.

"Tapi di situ teryata enggak sesuai dengan segmen pasar saya. Saya inginnya buat untuk anak muda, dan praktis. Akhirnya buat lebih kecil," ucap Gufron.

Menurutnya, anak muda sering membatalkan niat membeli martabak hanya karena kebesaran dan rasa yang cenderung monoton. Harga yang dipatokpun disesuaikan, yaitu Rp 7.000. Lokasi penjualan tersebar di kantin-kantin wilayah Bogor, seperti kantin kampus dan sekolah.

"Kita sesuaikan produknya sama konsumennya. Jadi diselimuti coklat. Jadi ada campuran rasa juga. Rasanya ada original, cheese milk, sama double coklat," terang Gufron sambil memperlihatkan kreasinya.

Status sebagai mahasiswa memang menjadi sebuah kendala. Membagi waktu jadi alasan utama untuk memilih mana yang menjadi prioritas. Alhasil, pilihannya ternyata berbuah manis. Saat ini Ia bisa mengantongi uang Rp 30 juta per bulan.

Gufron juga menyebutkan kendalanya dalam mengelola karyawan. Setahun berjalan, masalah ini cukup membuatnya kewalahan. "Jadi sekarang ada tujuh (karyawan). Ini baru beberapa bulan sudah 2 karyawan yang berhenti. Jadi pas berhenti kan training lagi itu repot," jelasnya.

Tahun 2013, Ia sudah mematangkan beberapa strategi. Di antaranya dengan membuka kemitraan dengan tiga jenis. Pertama, jenis investasi dengan sistem bagi hasil dan pengembalian modal. Kedua adalah jenis distribusi di mana pembagian untuk penjual 10%. Ketiga adalah reseller dengan sistem jual putus.

"Saya targetkan untuk main di Jabodetabek yang sudah ada beberapa tempat yang kami tinggal deal. Kue Lapis Bogor, Javapucino terus di UI (Universitas Indonesia) sama ada beberapa tempat di Kampung Melayu," lanjutnya.

Gufron juga akan mengakhiri produknya di jual dari kantin-kantin dan mencoba masuk ke swalayan atau mal di Jabodetabek. Menurutnya ini penting untuk menjangkau konsumen kelas menengah ke atas.

"Karena saya melihat kayak gini, kalau saya jual masih di tempat yang biasa, itu ngejatuhin produk saya. Akhirnya saya ingin naik ke segmen menengah ke atas," pungkasnya.


Comments

Popular posts from this blog

The Hunt for Ugandan Warlord Joseph Kony Just Got a Lot More Intense

U.S. aircraft join the pursuit of a rebel leader who has spent years plundering villages, mutilating civilians and kidnapping children across large swaths of Central Africa   Military aircraft are for the first time to join an enlarged U.S. special-operations force in Uganda as President Barack Obama ramps up efforts to hunt down notorious warlord Joseph Kony. CV-22 Osprey aircraft will arrive by midweek, along with refueling aircraft and some 150 Air Force special-operations personnel, according to the Washington Post. A total of 300 U.S. troops will now be stationed in the restive Central African state. Kony, whose brutal Lord’s Resistance Army (LRA) has spent years plundering villages, mutilating civilians and kidnapping children across large swaths of Uganda, the Central African Republic, South Sudan and Congo, has been indicted by the International Criminal Court. LRA atrocities publicized on the Internet have sparked waves of revulsion around the world ...

Turkey Tightens Twitter Blackout

The government has blocked use of a widely shared code to access Twitter directly, hardening the ban for all but the most tech-savvy Net users    With a ban on the social-media service Twitter entering its fourth day, the government of Turkey has hardened its digital blockade, making it increasingly difficult for Internet users to circumvent the government’s censorship. Twitter has been officially blocked in Turkey ever since Prime Minister Recep Tayyip Erdogan said Thursday that he would “wipe out” the service and other social-media networks, but users initially found circumventing the ban easy. Although access to the URL twitter.com was blocked, Turks spread a code through word of mouth and graffiti that allowed them to directly access Twitter. Typically your browser converts twitter.com into a specific location online (sort of like how Google Maps translates a home address into GPS coordinates). Instead, Turks shared with each other the exact coordin...

Studio aplikasi Android adakan kontes dukung "Earth Day"

Jakarta (ANTARA News) - DU Apps Studio, tim dibalik aplikasi DU Battery Saver dan DU Speed Booster untuk Android, akan ikut meramaikan "Earth Day 2014" dengan mengadakan kontes untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang menghemat energi dan waktu penggunaan smartphone. Dari siaran pers yang diterima Antaranews di Jakarta, Jumat, menyebutkan bahwa kontes yang berhadiah smartphone dan tablet Android ini akan berlangsung 21 -- 31 Maret 2014 dan dapat diikuti melalui halaman Facebook DU Apps. Di halaman Facebook tersebut, setiap pekannya akan dihadirkan infografis yang berkaitan dengan tema daya tahan baterai serta performa smartphone. Kemudian akan ada jawaban dari pertanyaan "Power the Earth" yang harus di-posting peserta pada halaman Facebook DU Apps dengan mengirim pesan Facebook pribadi pada tim DU Apps Studio. DU Battery Saver dan DU Speed Booster adalah aplikasi gratis Android dari DU Apps Studio, yang merupakan produk global dari tim global B...