Skip to main content

Cara MooGoo Memikat Konsumen Indonesia

Marketing.co.id - Kini, banyak produk perawatan yang mengusung konsep “back to nature”. Sukseskah MooGoo menggarap ceruk pasar tersebut?Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan produk-produk yang berbahan natural mendorong para produsen untuk menghadirkan produk perawatan kulit yang alami ke Indonesia.
Beberapa konsumen pun tertarik dan menggunakan produk tersebut karena meyakini bahwa manfaat yang terkandung dalam produk bisa mengatasi masalah kulit serta bisa digunakan sebagai perawatan sehari-hari.
Salah satu produsen yang menjajal pasar tersebut adalah MooGoo yang berada di bawah bendera PT Lafel Makmur Indonesia. MooGoo sendiri hadir di Indonesia sejak Desember 2012.
Karena mengusung bahan natural, produk asal Australia
ini diklaim tidak mengandung bahan kimia berbahaya, seperti mineral oil, SLS (sodium laureth sulfate), maupun steroid.
“MooGoo dapat membantu konsumen yang memiliki masalah kulit seperti eksim maupun psoriasis. Tak hanya itu, produk ini juga aman digunakan sehari-hari baik untuk orang dewasa maupun bayi. Bahkan, di beberapa rumah sakit di Australia, MooGoo digunakan bagi pasien kanker untuk membantu kulit yang kering, gatal, dan merah setelah menjalani proses kemoterapi,” kata Lidia Lingga, General Manager PT Lafel Makmur Indonesia.
Dia menambahkan, sebelum memutuskan untuk membawa produk MooGoo ke Indonesia, tentu dilakukan riset terlebih dahulu. Riset tersebut juga mencakup sisi manfaat produk serta kecocokan, baik terkait iklim di Indonesia maupun karakteristik kulit masyarakat.
Lidia mengungkapkan, berdasar data, hampir 10% dari penduduk Indonesia menderita penyakit eksim, maka produk MooGoo aman digunakan oleh semua kalangan.
Untuk itu, serangkaian strategi dilakukan agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat produk MooGoo. Selain menghadirkan produk yang sesuai, harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau.
Tak hanya itu, MooGoo juga mudah diperoleh di beberapa ritel seperti Watsons dan Guardian. MooGoo menggunakan media promo yang efektif dan efisien untuk mengedukasi masyarakat mengenai benefit yang bisa didapat dari MooGoo.
Sosialisasi melalui berbagai media pun dilakukan, misal media cetak, media online, radio, media sosial, dan point of sale dengan menggunakan berbagai kolateral seperti brosur, flyer, dan standing banner.
Agar lebih dekat dengan masyarakat, selain bekerja sama dengan Watsons dan Guardian, MooGoo juga akan segera hadir di beberapa jaringan ritel lain sehingga mudah diperoleh di mana saja.
“Sementara ini, kami melakukan kegiatan above the line di beberapa media cetak, khususnya majalah kesehatan dan lifestyle. Kami juga melakukan talk show melalui radio-radio terkemuka. Namun, media yang sangat penting saat ini adalah media sosial seperti Facebook dan Twitter,” ujar Lidia.
Ya, media sosial seperti Facebook dan Twitter dirasakan tepat bagi produk MooGoo untuk memberikan berbagai informasi penting kepada masyarakat terkait produk maupun benefit yang bisa diperoleh.
Tak heran jika Lidia mengakui bahwa media sosial pun memberikan efek yang sangat besar, yakni dengan adanya testimoni dari konsumen terhadap produk MooGoo.
Lidia juga begitu optimistis dengan potensi market produk MooGoo di Indonesia. Tentunya ini didasari berbagai hal positif yang ada, seperti jumlah populasi, kondisi udara—terutama di kota besar dengan polusi yang semakin tinggi, serta kesadaran masyarakat untuk kembali ke bahan natural, tidak berbahaya, dan environmental friendly.
Meski beberapa poin di atas merupakan keuntungan bagi MooGoo, nyatanya ini pun menjadi kendala. Besarnya populasi masyarakat Indonesia serta kondisi geografis menjadikan MooGoo memerlukan strategi efektif dan efisien untuk mensosialisasi dan mendistribusikan produk ke seluruh area di Indonesia.
“Sejauh ini, MooGoo mendapatkan tanggapan yang sangat positif. Konsumen sangat loyal dan mereka turut mereferensikan MooGoo kepada saudara maupun teman. Promosi melalui word of mouth juga sangat efektif, karena produk yang memberikan bukti kepada konsumen kami,” papar Lidia.

Comments

Popular posts from this blog

The Hunt for Ugandan Warlord Joseph Kony Just Got a Lot More Intense

U.S. aircraft join the pursuit of a rebel leader who has spent years plundering villages, mutilating civilians and kidnapping children across large swaths of Central Africa   Military aircraft are for the first time to join an enlarged U.S. special-operations force in Uganda as President Barack Obama ramps up efforts to hunt down notorious warlord Joseph Kony. CV-22 Osprey aircraft will arrive by midweek, along with refueling aircraft and some 150 Air Force special-operations personnel, according to the Washington Post. A total of 300 U.S. troops will now be stationed in the restive Central African state. Kony, whose brutal Lord’s Resistance Army (LRA) has spent years plundering villages, mutilating civilians and kidnapping children across large swaths of Uganda, the Central African Republic, South Sudan and Congo, has been indicted by the International Criminal Court. LRA atrocities publicized on the Internet have sparked waves of revulsion around the world ...

Turkey Tightens Twitter Blackout

The government has blocked use of a widely shared code to access Twitter directly, hardening the ban for all but the most tech-savvy Net users    With a ban on the social-media service Twitter entering its fourth day, the government of Turkey has hardened its digital blockade, making it increasingly difficult for Internet users to circumvent the government’s censorship. Twitter has been officially blocked in Turkey ever since Prime Minister Recep Tayyip Erdogan said Thursday that he would “wipe out” the service and other social-media networks, but users initially found circumventing the ban easy. Although access to the URL twitter.com was blocked, Turks spread a code through word of mouth and graffiti that allowed them to directly access Twitter. Typically your browser converts twitter.com into a specific location online (sort of like how Google Maps translates a home address into GPS coordinates). Instead, Turks shared with each other the exact coordin...

Studio aplikasi Android adakan kontes dukung "Earth Day"

Jakarta (ANTARA News) - DU Apps Studio, tim dibalik aplikasi DU Battery Saver dan DU Speed Booster untuk Android, akan ikut meramaikan "Earth Day 2014" dengan mengadakan kontes untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang menghemat energi dan waktu penggunaan smartphone. Dari siaran pers yang diterima Antaranews di Jakarta, Jumat, menyebutkan bahwa kontes yang berhadiah smartphone dan tablet Android ini akan berlangsung 21 -- 31 Maret 2014 dan dapat diikuti melalui halaman Facebook DU Apps. Di halaman Facebook tersebut, setiap pekannya akan dihadirkan infografis yang berkaitan dengan tema daya tahan baterai serta performa smartphone. Kemudian akan ada jawaban dari pertanyaan "Power the Earth" yang harus di-posting peserta pada halaman Facebook DU Apps dengan mengirim pesan Facebook pribadi pada tim DU Apps Studio. DU Battery Saver dan DU Speed Booster adalah aplikasi gratis Android dari DU Apps Studio, yang merupakan produk global dari tim global B...